Rabu, 20 Juni 2012

kisah nabi nuh as

Nabi Nuh as
Nabi Nuh adalah Nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilandari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.

Dakwah Nabi Nuh Kepada Kaumnya

Nabi Nuh menerima wahyu keNabian dari Allah dalam masa "fatrah" masa kekosongan diantara dua rasul di mana biasanya manusia secara beransur-ansur melupakan ajaranagama yang dibawa oleh Nabi yang meninggalkan mereka dan kembali bersyirik meninggalkan amal kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan di bawah pimpinan Iblis.Demikianlah maka kaum Nabi Nuh tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nabi Nuh datang di tengah-tengah mereka, mereka sedang menyembah berhala ialah patung- patung yang dibuat oleh tangan-tangan mereka sendiri disembahnya sebagai tuhan-tuhanyang dapat membawa kebaikan dan manfaat serta menolak segala kesengsaraan dankemalangan.berhala-berhala yang dipertuhankan dan menurut kepercayaan merekamempunyai kekuatan dan kekuasaan ghaib ke atas manusia itu diberinya nama-namayang silih berganti menurut kehendak dan selera kebodohan mereka.Kadang-kadangmereka namakan berhala mereka " Wadd " dan " Suwa " kadangkala " Yaguts " dan bilasudah bosan digantinya dengan nama " Yatuq " dan " Nasr ". Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh tersesat oleh iblis itu, mengajak mereka meninggalkan syirik dan penyembahan berhala dan kembali kepada tauhidmenyembah Allah Tuhan sekalian alam melakukan ajaran-ajaran agama yangdiwahyukan kepadanya serta meninggalkan kemungkaran dan kemaksiatan yangdiajarkan oleh Syaitan dan Iblis. Nabi Nuh menarik perhatian kaumnya agar melihat alam semesta yang diciptakan olehAllah berupa langit dengan matahari, bulan dan bintang-bintang yang menghiasinya, bumi dengan kekayaan yang ada di atas dan di bawahnya, berupa tumbuh-tumbuhan danair yang mengalir yang memberi kenikmatan hidup kepada manusia, pengantian malammenjadi siang dan sebaliknya yang kesemua itu menjadi bukti dan tanda nyata akanadanya keesaan Tuhan yang harus disembah dan bukan berhala-berhala yang mereka buatdengan tangan mereka sendiri.Di samping itu Nabi Nuh juga memberitakan kepadamereka bahwa akan ada gajaran yang akan diterima oleh manusia atas segala amalannyadi dunia iaitu syurga bagi amalan kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama yang berupa kemungkaran dan kemaksiatan.

Nabi Nuh yang dikurniakan Allah dengan sifat-sifat yang patut dimiliki oleh seorangNabi, fasih dan tegas dalam kata-katanya, bijaksana dan sabar dalam tindak-tanduknyamelaksanakan tugas risalahnya kepada kaumnya dengan peNuh kesabaran dankebijaksanaan dengan cara yang lemah lembut mengetuk hati nurani mereka dan kadangkala dengan kata-kata yang tajam dan nada yang kasar bila menghadapi pembesar- pembesar kaumnya yang keras kepala yang enggan menerima hujjah dan dalil-dalil yangdikemukakan kepada mereka yang tidak dapat mereka membantahnya ataumematahkannya.Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tanaganya berdakwah kepdakaumnya dengan segala kebijaksanaan, kecekapan dan kesabaran dan dalam setiapkesempatan, siang mahupun malam dengan cara berbisik-bisik atau cara terang danterbuka terbyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yang dpt menerima dakwahnya danmengikuti ajakannya, yang menurut sementara riwayat tidak melebihi bilangan seratusorang Mereka pun terdiri dari orang-orang yang miskin berkedudukan sosial lemah.Sedangkan orang yang kaya-raya, berkedudukan tingi dan terpandang dalam masyarakat,yang merupakan pembesar-pembesar dan penguasa-penguasa tetap membangkang, tidak mempercayai Nabi Nuh mengingkari dakwahnya dan sesekali tidak merelakan melepasagamanya dan kepercayaan mereka terhadap berhala-berhala mereka, bahkan mereka berusaha dengan mengadakan persekongkolan hendak melumpuhkan dan mengagalkanusaha dakwah Nabi Nuh.Berkata mereka kepada Nabi Nuh:"Bukankah engkau hanya seorang daripada kami dantidak berbeda drp kami sebagai manusia biasa. Jikalau betul Allah akan mengutuskanseorang rasul yang membawa perintah-Nya, nescaya Ia akan mengutuskan seorangmalaikat yang patut kami dengarkan kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukanmanusia biasa seperti engkau hanya dpt diikuti orang-orang rendah kedudukan sosialnyaseperti para buruh petani orang-orang yang tidak berpenghasilan yang bagi kami merekaseperti sampah masyarakat.Pengikut-pengikutmu itu adalah orang-orang yang tidak mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli tanpamemikirkan dan menimbangkan masak-masak benar atau tidaknya dakwah dan ajakanmuitu. Cuba agama yang engkau bawa dan ajaran -ajaran yang engkau sadurkan kepadakami itu betul-betul benar, nescaya kamilah dulu mengikutimu dan bukannya orang-orang yang mengemis pengikut-pengikutmu itu. kami sebagai pemuka-pemukamasyarakat yang pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yang luas danyang dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya, tidaklah mudak kamimenerima ajakanmu dan dakwahmu.Engkau tidak mempunyai kelebihan di atas kamitentang soaL-soal kemasyarakatan dan pergaulan hidup.kami jauh lebih pandai dan lebihmengetahui drpmu tentang hal itu semua.nya.Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dantidak bukan, bahawa engkau adalh pendusta belaka." Nuh berkata, menjawab ejekan dan olok-olokan kaumnya:"Adakah engkau mengira bahwa aku dpt memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira bahwa aku mempunyaikekuasaan untuk menjadikan kamu orang-orang yang beriman jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membuta-tuli terhadap bukti-bukti kebenaran dakwahku dan tetapmempertahakan pendirianmu yang tersesat yang diilhamkan oleh kesombongan dan

kecongkakan karena kedudukan dan harta-benda yang kamu miliki.Aku hanya seorangmanusia yang mendpt amanat dan diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan risalah- Nya kepada kamu. Jika kamu tetap berkeras kepala dan tidak mahu kembali ke jalan yang benar dan menerima agama Allah yang diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlahkepada Allah untuk menentukan hukuman-Nya dan gajaran-Nya keatas diri kamu. Akuhanya pesuruh dan rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanat-Nyakepada hamba-hamba-Nya. Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu danmengampuni dosamu atau menurunkan azab dan seksaan-Nya di atas kamu sekalian jikaIa kehendaki.Dialah pula yang berkuasa menurunkan seksa danazab-nya di dunia ataumenangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, MahaKuasa ,Maha Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang.".Kaum Nuh mengemukakan syarat dengan berkata:"Wahai Nuh! Jika engkaumenghendaki kami mengikutimu dan memberi sokongan dan semangat kepada kamu dankepada agama yang engkau bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu yang terdiri dariorang-orang petani, buruh dan hamaba-hamba sahaya itu. Usirlah mereka dari pengaulanmu karena kami tidak dpt bergaul dengan mereka duduk berdampingan denganmereka mengikut cara hidup mereka dan bergabung dengan mereka dalam suatu agamadan kepercayaan. Dan bagaimana kami dpt menerima satu agama yang menyamaratakan para bangsawan dengan orang awam, penguasa dan pembesar dengan buruh-buruhnyadan orang kaya yang berkedudukan dengan orang yang miskin dan papa." Nabi Nuh menolak pensyaratan kaumnya dan berkata:"Risalah dan agama yang aku bawaadalah untuk semua orang tiada pengecualian, yang pandai mahupun yang bodoh, yangkaya mahupun miskin, majikan ataupun buruh ,diantara peguasa dan rakyat biasasemuanya mempunyai kedudukan dan tempat yang sama trehadap agama dan hukumAllah. Andai kata aku memeNuhi pensyaratan kamu dan meluluskan keinginanmumenyingkirkan para pengikutku yang setia itu, maka siapakah yang dpt ku harapkan akanmeneruskan dakwahku kepada orang ramai dan bagaimana aku sampai hati menjauhkandrpku orang-orang yang telah beriman dan menerima dakwahku dengan peNuh keyakinandan keikhlasan di kala kamu menolaknya serta mengingkarinya, orang-orang yang telahmembantuku dalam tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan merintangidakwahku. Dan bagaimanakah aku dpt mempertanggungjawabkan tindakan pengusirankukepada mereka terhadap Allah bila mereka mengadu bahawa aku telah membalaskesetiaan dan ketaatan mereka dengan sebaliknya semata-mata untuk memeNuhi permintaanmu dan tunduk kepada pensyaratanmu yang tidak wajar dan tidak dpt diterimaoleh akal dan fikiran yang sihat. Sesungguhnay kamu adalah orang-orang yang bodohdan tidak berfikiran sihat.Pada akhirnya, karena merasa tidak berdaya lagi mengingkari kebenaran kata-kata Nabi Nuh dan merasa kehabisan alasan dan hujjah untuk melanjutkan dialog dengan beliau,maka berkatalah mereka:"Wahai Nabi Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan berdebat dan cukup berdialogserta mendengar dakwahmu yang sudah menjemukan itu. Kami tetap tidak akanmengikutimu dan tidak akan sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami

sehingga tidak ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan bertegang lidah dengan kami. datangkanlah apa yang engkau benar-benar orang yangmenepati janji dan kata-katanya. Kami ingin melihat kebenaran kata-katamu danancamanmu dalam kenyataan. Karena kami masih tetap belum mempercayaimu dan tetapmeragukan dakwahmu."

Nabi Nuh Berputus asa Dari Kaumnya
Nabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan, mengajak mereka meninmggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah dan beribadah kepada Allah Yang mahaKuasa memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat dan gelap ke jalan yang benar danterang, mengajar mereka hukum-hukum syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allahkepadanya, mangangkat darjat manusia yang tertindas dan lemah ke tingak yang sesuaidengan fitrah dan qudratnya dan berusaha menghilangkan sifat-sifat sombong dan bongkak yang melekat pd para pembesar kaumnya dan medidik agar mereka berkasihsayang, tolong-menolong diantara sesama manusia. Akan tetapi dalam waktu yang cukuplama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyedarkan an menarik kaumnya untuk mengikutidan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadat kepada Allah kecualisekelompok kecil kaumnya yang tidak mencapai seramai seratus orang, walaupun ia telahmelakukan tugasnya dengan segala daya-usahanya dan sekuat tenaganya dengan peNuhkesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan dan cercaan makian kaumnya,karena ia mengharapkan akan dtg masanya di mana kaumnya akan sedar diri dan dtgmengakui kebenarannya dan kebenaran dakwahnya. Harapan Nabi Nuh akan kesedarankaumnya ternyata makin hari makin berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikanIblis. Hal mana Nabi Nuh berupa berfirman Allah yang bermaksud:"Sesungguhnya tidak akan seorang drp kaumnya mengikutimu dan beriman kecualimereka yang telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka jgnlah engkau bersedihhati karena apa yang mereka perbuatkan."Dengan penegasan firman Allah itu, lenyaplah sisa harapan Nabi Nuh dari kaumnya danhabislah kesabarannya. Ia memohon kepada Allah agar menurunkan Azab-Nya di ataskaumnya yang berkepala batu seraya berseru:"Ya Allah! Jgnlah Engkau biarkan seorang pun drp orang-orang kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mareka akan berusahamenyesatkan hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang kafir spt.mereka."Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagimenghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukumanAllah dengan mati tenggelam.

Nabi Nuh Membuat Kapal
Setelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, segeralah Nabi Nuhmengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bhn yang diperlukanuntuk maksud tersebut, kemudian dengan mengambil tempat di luar dan agak jauh darikota dan keramaiannya mereka dengan rajin dan tekun bekerja siang dan malammenyelesaikan pembinaan kapal yang diperintahkan itu.Walaupun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan masyarakatnya, agar dpt bekerja dengantenang tanpa gangguan bagi menyelesaikan pembinaan kapalnya namun ia tidak luputdari ejekan dan cemuhan kaumnya yang kebetulan atau sengaja melalui tempat kerjamembina kapal itu. Mereka mengejek dan mengolok-olk dengan mengatakan:"Wahai Nuh! Sejak bila engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal?Bukankah engkauseorang Nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukangkayu dan pembuat kapal.Dan kapal yang engkau buat itu di tempat yang jauh dari air iniadalah maksudmu untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang ankanmenarik kapalmu ke laut?"Dan lain-lain kata ejekan yang diterima oleh Nabi Nuh dengansikap dingin dan tersenyum seraya menjawab:"Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jikakamu sekrg mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kelak bgkami untuk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak untuk apa kapal yang kamisiapkan ini.Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri kamu."Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yang merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah:"Siap-siaplah engkau dengankapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda drp-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenismakhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku."Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi air yang deras dan dahsyatyang dalam sekelip mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desamenggenangi daratan yang rendah mahupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit- bukit sehingga tiada tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi peNuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yangdiselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.Dengan iringan"Bismillah majraha wa mursaha"belayarlah kapal Nabi Nuh denganlajunya menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang kala lemah lembut dankadang kala ganas dan ribut. Di kanan kiri kapal terlihatlah orang-orang kafir bergelutmelawan gelombang air yang menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkamanmaut yang sudah sedia menerkam mereka di dalam lipatan gelombang-gelombang itu.Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihatorang-orang kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tibaterlihatlah olehnya tubuh putera sulungnya yang bernama "Kan'aan" timbul tenggelamdipermainkan oleh gelombang yang tidak menaruh belas kasihan kepada orang-orangyang sedang menerima hukuman Allah itu. Pada saat itu, tanpa disadari, timbullah rasa

cinta dan kasih sayang seorang ayah terhadap putera kandungnya yang berada dalamkeadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang. Nabi Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dengan sekuatsuaranya memanggil puteranya:Wahai anakku! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah engkau dan berimanlah kepada Allah agar engkauselamat dan terhindar dari bahaya maut yang engkau menjalani hukuman Allah."Kan'aan, putera Nabi Nuh, yang tersesat dan telah terkena racun rayuan syaitan danhasutan kaumnya yang sombong dan keras kepala itu menolak dengan keras ajakan dan panggilan ayahnya yang menyayanginya dengan kata-kata yang menentang:"Biarkanlahaku dan pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu akuakan dapat menyelamatkan diriku sendiri dengan berlindung di atas bukit yang tidak akandijangkau oleh air bah ini." Nuh menjawab:"Percayalah bahawa tempat satu-satunya yang dapat menyelamatkanengkau ialah bergabung dengan kami di atas kapal ini. Masa tidak akan ada yang dapatmelepaskan diri dari hukuman Allah yang telah ditimpakan ini kecuali orang-orang yangmemperolehi rahmat dan keampunan-Nya."Setelah Nabi Nuh mengucapkan kata-katanya tenggelamlah Kan'aan disambar gelombangyang ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautanair mengikut kawan-kawannya dan pembesar-pembesar kaumnya yang durhaka itu. Nabi Nuh bersedih hati dan berdukacita atas kematian puteranya dalam keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah. Beliau berkeluh-kesah dan berseru kepadaAllah:"Ya Tuhanku, sesungguhnya puteraku itu adalah darah dagingku dan adalah bahagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu adalha janji benar dan EngkaulahMaha Hakim yang Maha Berkuasa."Kepadanya Allah berfirman:"Wahai Nuh!Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telahmenyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang-orang yang kafir drp kaummu.Coretlah namanya dari daftar keluargamu.Hanya mereka yang telah menerima dakwahmu mengikuti jalanmu dan beriman kepada-Ku dpt engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamuyang telah Aku janjikan perlindungannya danterjamin keselamatan jiwanya.Adapunorang-orang yang mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikutihawa nafsunya dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yangtelah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkausesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-orang yang bodoh." Nabi Nuh sedar segera setelah menerima teguran dari Allah bahwa cinta kasih sayangnyakepada anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir termasuk puteranya sendiri. Ia sedar bahawa ia tersesat pd saat ia memanggil puteranya untuk menyelamatkannya dari bencana banjir yang didorong oleh perasaannaluri darah yang menghubungkannya dengan puteranya padahal sepatutnya cinta dantaat kepada Allah harus mendahului cinta kepada keluarga dan harta-benda. Ia sangat

sesalkan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampundan maghfirahnya dengan berseru:"Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari godaansyaitan yang terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakansesuatu yang aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak memberi ampundan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku menjadi orang yang rugi."Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yangkafir dan zalim sesuai dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit " Judie " dengan iringan perintahAllah kepada Nabi Nuh:"Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yangmenyertaimu dengan selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagiumat yang menyertaimu."

Kisah Nabi Nuh Dalam Al-Quran
Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat dari 28 surah di antaranya surah Nuh dari ayat 1 sehinga 28, juga dalam surah "Hud" ayat 27 sehingga 48 yangmengisahkan dialog Nabi Nuh dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal sertakeadaan banjir yang menimpa di atas mereka.

Pengajaran Dari Kisah Nabi Nuh A.S.
Bahawasanya hubungan antara manusia yang terjalin karena ikatan persamaankepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesandrp hubungan yang terjalin karena ikatan darah atau kelahiran. Kan'aan yang walaupun iaadalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah s.w.t. dikeluarkan dari bilangan keluargaayahnya karena ia menganut kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yang dianutdan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang memusuhi danmenentangnya.Maka dalam pengertian inilah dapat difahami firman Allah dalam Al-Quran yang bermaksud:"Sesungguhnya para mukmin itu adalah bersaudara." Demikian pula hadisRasulullah s.a.w.yang bermaksud:"Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali jika iamenyintai saudaranya yang beriman sebagaimana ia menyintai dirinya sendiri."Juga peribahasa yang berbunyi:"Adakalanya engkau memperolehi seorang saudara yang tidak dilahirkan oleh ibumu."

1 komentar: